September 17, 2024

PONTIANAK KALBAR – Terkait maraknya permasalahan Proyek Pembangunan di lingkungan Satuan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Salah satunya Pembangunan Unit Sekolah Baru Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 2 Engkitan Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang, Mendapat Sorotan Tajam dari Organisasi Masyarakat dan Awak Media.

Erikson Ketua DPC PWRI Kabupaten Sintang mengatakan Banyak persoalah yang terjadi di setiap Kabupaten salah satunya di Kabupaten Sintang menyangkut Pembangunan Dibidang Sarana dan Prasarana Pendidikan di lapangan salah satunya Bangunan Sekolah Baru SMK Negeri 2 Engkitan yang sampai saat ini mangkrak, Proyek tersebut dibangun pada Tahun Anggaran 2022 lalu, namun Faktanya Gedung sekolah tersebut tidak sesuai Harapan masyarakat, banyak kejanggalan mangkraknya Gedung sekolah baru tersebut, yang pertama dari segi Material Pasir dan Batu yang diduga tidak sesuai dengan Perencanaan, sehingga persoalan ini sangat perlu di konsultasikan dengan Pihak Dinas Pendidikan Dan kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, jelas Erik,

Namun Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Kalbar tidak ingin ditemui, itu artinya Kepala Dinas dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana tersebut Alergi terhadap Wartawan dan Organisasi Masyarakat, Seharusnya Kepala dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalbar harus memberikan ruang kepada para awak media dan LSM Untuk menyampaikan persoalan ini, maka dari itu saya menyampaikan kepada Bapak Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji, S.H., M.Hum, Agar Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastarita ,S.Sos, M.Si Layak diganti sepertinya yang bersangkutan Alergi terhadap Wartawan dan LSM”, kata Erikson kepada wartawan saat berada di loby Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalbar pada Senin 20 Februari 2023.

“Pada saat saya dengan teman teman LSM Di Pontianak ingin konfirmasi terkait adanya proyek pembangunan Unit Sekolah Baru SMK Negeri 2 Engkitan Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang yang Mangkrak, Namun Kadisdikbud Provinsi Kalbar dan Kabidnya Sapras Saiful tidak Bisa ditemui, sementara saya dengan lawan kawan sudah menunggu hampir 1 jam, sesuai dengan arahan Satpam”, jelas Erik.

“Mereka ini ( Kadisdiknas ) salah satu pelayan Publik, dan harus taransparan dan siap menerima informasi dari masyarakat, namun lain halnya Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat seolah Alergi terhadap Wartawan dan LSM, lagi pula Mobil Dinas masih barada di kantornya, sementara saya jauh jauh dari Kabupaten Sintang hanya untuk memyampaikan persoalan Salah satu SMK Negeri di Sintang Dengan harapan bisa ditemuai, Alhasil Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalbar tidak bisa ditemui, makanya menurut saya yang bersangkutan Rita Hasrarita S.Sos.M.Si layak diganti, dan berharap Kepada Bapak Gubernur Kalbar Mencari Figur yang tepat untuk menjalankan Undang Undang Taransparansi Publik, ungkap Erik.

(Red/Hadi. tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *