Hotman mengaku, dirinya lebih nyaman berprofesi sebagai pengacara ketimbang harus mengemban tugas Negara.
Jakarta-BUSERBHAYANGKARA.COM
Pengacara kondang Hotman Paris tiba di Rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Diketahui, kedatangan Hotman bertujuan untuk memberi laporan kepada Prabowo selaku tim hukum saat sengketa Pilpres 2024.
Saat berbincang dengan awak media, Hotman ditanya soal peluangnya mengisi jabatan sebagai menteri di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran. Namun menurut dia, posisi itu akan ditolak karena tidak sesuai dengan gaya hidupnya yang glamor.
“Susah, gaya hidup saya tidak cocok jadi menteri. Jadi saya sudah bilang nggak cocok,” kata Hotman kepada awak media di lokasi, Selasa (23/4/2024).
Hotman mengaku, dirinya lebih nyaman berprofesi sebagai pengacara ketimbang harus mengemban tugas negara. Dia pun membandingkan pendapatannya saat ini sebagai pengacara dan bila menerima posisi menteri yang tidak sebanding.
“Income saya sebagai pengacara jauh lebih besar dari seorang menteri kecuali saya mencuri. Bayangkan dari satu klien saja bisa ratusan juta, Menteri kan paling 100 juta gajinya. Gue dari 10 konglomerat bisa dapat miliaran tiap bulan,” ungkap Hotman.
Dia pun bercerita, Prabowo dan keluarganya adalah klien tetapnya. Dia pun menceritakan rekam jejaknya sebagai pengacara kelas internasional yang sudah bersidang lebih dari 20 tahun.
“Saya kan 20 tahun internasional lawyer, mereka butuh saya. Termausk Pak Prabowo dan adiknya, Hashim, sampai sekarang tetap jadi klien saya, sama anaknya semua sama ponakannya semua,” Hotman menandasi.
Pertemuan Tim Hukum dengan Prabowo
Saat dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Fahri Bachmid membenarkan, akan adanya pertemuan antara pihaknya dengan Prabowo Subianto. Berdasarkan informasi diterima, pertemuan dilangsungkan malam hari ini di Rumah Kertanegara Jakarta Selatan.
“Sesuai jadwal hari ini tim hukum Prabowo-Gibran secara lengkap dipimpin oleh Prof Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Tim bertemu Prabowo,” kata Fahri melalui pesan singkat saat ditanya awak media, Selasa (23/4/2024).
Terkait agenda pertemuan, Fahri menjelaskan pihaknya akan melaporkan seluruh hasil dari sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Diketahui hasilnya dari sidang tersebut sudah dibacakan oleh MK kemarin, Senin (22/4).
“Ya kami akan melaporkan hasil persidangan MK kepada Prabowo selaku prinsipal atau pemberi kuasa,” jelas Fahri.
Diberitakan sebelumnya, sidang yang digelar Senin (22/4/2024), Mahkamah Konstitusi menolak permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” kata Hakim Ketua MK Suhartoyo, saat membacakan putusan perkara Nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024 di Gedung MK, Jakarta, Senin (22/4).
Selain itu, MK juga menolak gugatan yang diajukan pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin. MK menilai permohonan Anies-Muhaimin secara keseluruhan tidak beralasan hukum.
“Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” ujar Suhartoyo saat membacakan putusan dalam sidang perkara Nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024 di Gedung MK, Jakarta.
Dengan demikian, proses rangkaian Pilpres 2024 tinggal menunggu penetapan dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) yang akan digelar pada Rabu 24 April 2024. (TIM/Red)