
‘Turut berduka Cita Atas Matinya Hati Owner Abdul Rodjak Hospital GROUP’
BOGOR, buserbhayangkaratv.com – Ratusan Pegawai (Karyawan) Rumah sakit Abdul Radjak Hospital yang berada di jalan raya narogong Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kamis, (13/03/2025).
Gelar Aksi protes menuntut sisa upah selama setengah tahun. Pasalnya, gejolak antara sejumlah karyawan RS dengan pihak owner sudah lama terjadi, banyaknya 500 karyawan RS Abdul Rodjak Hospital Cileungsi hanya terima upah 65 persen.
Aksi secara spontanitas dilakukan lantaran pihak RS Radjak Hospital Cileungsi belum sepenuhnya 100 persen membayarkan upah karyawan selama 6 bulan.
Adapun aksi protes yang dilakukan secara spontanitas tersebut dimulai pada pukul 1 siang sampai pukul 3 sore, dalam aksinya yang dilakukan oleh ratusan pegawai Nakes Rumah sakit Radjak Hospital Cileungsi ini mendapat support langsung
Salah satu perwakilan karyawan aksi Rumah Sakit dr Chintya Rs Abdul Radjak menyampaikan, gejolak ini sudah lama terjadi dan diabaikan oleh pihak Rumah Sakit,dan dari kami para dokter spesialis yang berpraktek di rumah sakit rumah sakit radjak (Rs Thamrin Cileungsi) ini ingin ikut ambil bagian dalam aksi sebagai solidaritas ini.
Selain itu kata dokter kalau mengganggu para dokter sih alhamdulillah kami tetap dibayarkan sesuai dengan jumlah pasien yang kami layani ,jadi istilahnya fifort servis.
“Jadi sesuai yang dibayarkan BPJS ,cuma kalau memang untuk perawat, fisioterapi, tenaga non medis yang tadi sudah disebutkan, mereka semua mendapatkannya hanya 65 persen belum ada kepastian apakah mereka akan menerima THR atau tidak, hal Ini pertama kali terjadi seperti ini dan langsung se drastis ini”,katanya.
“Kalau pelayan tetap kami jalani dengan baik untuk pasien rawat rawat inap seperti tadi yang saya bilang koment kami.
Mudah-mudahan semuanya bisa kembali normal seperti semua jadi kita mendapatkan gaji 100 persen terus yang kita harapkan, sebelumnya sisa 35 persen bisa terbayarkan semua dengan baik”,ucapnya dr Chintya
Para karyawan melakukan aksi protes dalam menuntut hak upah yang belum selesai dibayarkan sedangkan kebutuhan sangat diperlukan oleh tenaga kerja medis,perawat bidan dan non medis sangat memprihatinkan,
Lanjutnya, “Karena bagaimanapun harus melayani pasien dengan baik yah, karena tidak mungkin menelantarkan pasien kita karena menyangkut nyawa manusia”,tutupnya dr.Chintya
Sedangkan para pekerja dalam melakukan protesnya di depan gedung Rumah sakit, meminta dukungan kepada masyarakat sebagai Pengunjung rumah sakit R Hospital Cileungsi, dan mohon Do’anya agar gaji pegawai nakes dibayarkan dengan Full 100%.
“Gajinya Tidak Seberapa Tapi Tuntutannya Luar biasa”,tulis terpampang di sebuah Banner protes spontanitas dilakukan karyawan RS Abdul Rodjak Hospital Cileungsi
Selanjutnya, Sebanyak 500 karyawan Rs Radjak Hospital Cileungsi yang melakukan aksi demo secara spontan itu selain berharap tuntutannya segera dipenuhi, para Nakes RS tersebut menyebut ‘Hati Pihak Owner Sudah Mati’ dan menurutnya pihak owner RS banyak alasan dan problem yang menjadi dasar upaya dugaan mengelabui para tenaga kesehatan Rumah sakit Radjak Hospital, secara langsung pihak owner RS itu tidak sanggup membayar sisa upah selama bulan Oktober tahun 2024 sampai bulan ramadhan ini.
Adapun tenaga kesehatan atau karyawan Rs Radjak Hospital Cileungsi yang belum terbayarkan diantaranya, Perawat, Bidan, Medis dan Pegawai non medis. Menuntut Hak sisa upah yang belum dibayarkan.
Hal itu, sangat disayangkan dan di keluhkan oleh pegawai (karyawan) rumah sakit ini, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang hanya tinggal beberapa Minggu menjadi kekhawatiran yang serius oleh ratusan pegawai (karyawan) Rs Radjak Hospital Cileungsi,
Adapun keluhan lain disampaikan oleh perwakilan di lokasi aksi protes pertama (demo), selain merasa kekecewaan yang mendalam terhadap kebijakan owner RS Rodjak Hospital Cileungsi, para Nakes sebagai pegawai atau karyawan tenaga kesehatan, merasa Gaji yang diterima Tidak sepadan atau tidak Seberapa sedangkan Tuntutannya sangat Luar biasa, sehingga upah yang dibayarkan hanya 65 persen itupun sudah berjalan selama 6 bulan (Oktober 2024),
Menurutnya pihak owner rumah sakit tidak menghargai kerja keras kita disini”,keluh Dwi Karyawan RS RHC.
Sedangkan menurut Dwi dampak dari pembayaran 65 persen tersebut jadi beban biaya hidupnya tidak terpenuhi, “banyak kebutuhan kita untuk bayar rumah, untuk anak. Apa lagi mau lebaran, keperluan di lebaran untuk keluarga, untuk ongkos belum bensinnya. Sampai meminjam ke yang lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga”,ucapnya kepada media di aksi protes depan Rumah sakit.
Ditambahkannya, Selain gaji yang tidak dibayar full ia juga merasa pesimis soal tunjangan hari raya (THR) yang belum pasti akan dibayarkan oleh management Rumah Sakit,
“THR juga belum tentu dikasih karena kemarin juga ada rapat tapi tahu itu hanya dijanjikan sampai kapan nya belum tahu”,Ucap Dwi dengan Nada gemetar dan berekspresi kusam serta lesu.
Meski upaya beberapa langkah yang ditempuh sampai ke dinas terkait di kabupaten Bogor pun masih saja dikeluhkan oleh karyawan pekerja RS. Radjak hospital ini. Pasalnya, merasa belum menemukan titik terang,
“Belum pasti padahal kita sudah ke ppmi kab. Bogor tapi belum pasti dibayarkan full 100 persennya”,katanya lagi
Dwi juga membeberkan total keseluruhan rekan -rekan sekerjanya yang bernasib sama sehingga Dia pun berharap permasalahan tersebut bisa segera ada solusinya,
“Sekitar 500 pekerja yang belum menerima upah full 100 persen, ada perawat,bidan sampai tenaga medis dan non medis. sama juga belum dibayarkan dari bulan Oktober sampai sekarang”,ungkap Dwi Perawat
Lebih lanjut, katanya si ada problem yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh RS, kita belum jadi yang pertama rumah sakit yang diprioritaskan sedangkan pasien semuanya harus ada kita kan, non medis dan medis. Kalau tidak ada kita mau siapa yang menjaga pasien”,paparnya.
Setelah ini belum juga ada solusi maka kami akan melakukan Demo sampai tuntutan dipenuhi oleh pihak RS Radjak Hospital Cileungsi”,tutupnya.
Dan berharap setelah melakukan aksi protes semoga pihak owner menghargai kerja keras selama bekerja sebagai tenaga kesehatan medis maupun non medis di rumah sakit Radjak hospital tersebut,
Sementara, pihak owner tidak ada di kantor saat akan dimintai klarifikasi terkait aksi protes pegawai karyawan Nakes rumah sakit yang belum menerima upah 100 persen tersebut. kamis siang tanggal 13 Maret 2025.
Dalam hal tersebut diharapkan pihak terkait mendengar aspirasi serta tuntutan pegawai nakes Rumah sakit Radjak Hospital Cileungsi, dan Dinas ketenagakerjaan terutama Dinas Kesehatan kabupaten Bogor bisa menindak lanjuti serta memberikan solusi konkrit terhadap karyawan RS Radjak Hospital juga berikan teguran kepada pihak manajemen ( owner ) yang belum memanusiakan manusia yakni para pekerja Nakes di Rumah Sakit tersebut.
Aksi protes tersebut diwarnai banner banner yang terpampang dengan berbagai tagar, “Turut berduka Cita Atas Matinya Hati Owner Radjak Hospital Group”
(Ysp)