Oktober 1, 2025

Penulis: Yanto_Qwil

Jakarta timur – BUSERBHAYANGKARA.TV.COM

Terjadi kisruh di dalam tubuh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Sebuah cerita pilu yang memakan korban jiwa bernama Muhammad Ferdiansyah dan 11 orang lainnya masuk rumah sakit dikarenakan minum minuman keras oplosan. Ikhwal ini terjadi sesaat setelah Rapimnas XXII di Kaliurang, Sleman, Jogjakarta pada 21 Nopember 2022.

Apalagi ada peristiwa yang cukup menyakitkan juga menurut Hutomo Daru Pradipta, Kuasa Hukum dari Ibu Nurliana Sitanggang dan Christy Marta Laura, yakni Ibunda dan kakak dari Anggian Christofel Purba. Tim Hukum LBH Indonesia Menggugat yang diwakili Hutomo meminta keadilan atas korban tragedi Rapimnas GMNI XXII.

Karena meninggalnya Muhammad Ferdiansyah serta korban lain yang tidak sadarkan diri hingga 30 hari lamanya, Anggian Christofel Purba.Kronologi yang didapat lewat Hutomo adalah:1) Pada tanggal 18 Desember sore Pukul 16.00 WIB, Senior Ahmad Gunawan (AG) dihubungi oleh keluarga Bung Anggian, bahwa sore ini Bung Anggian dipindah ke Jakarta karena Mamanya Anggian sudah tua, dan tidak ada kerabat atau kawan GMNI Jogja/ Panitia Rapimnas GMNI, selama hampir 1 bulan yang ikut menunggu Bung Anggian di RS. Panti Rapih Jogjakarta.

Dengan terpaksa Mama Anggian membuat perjanjian utang biaya RS sebesar Rp105 juta. Dengan kondisi ekonomi yang boleh dibilang tidak ada kepala keluarga, maka Ibu Anggian dengan memberanikan diri menandatangani surat utang biaya RS sebesar itu.

Dibawalah Bung Anggian ke Jakarta yang ditemani satu orang nakes, dan mamanya Anggian dalam Ambulans dengan driver Mas Rasito. Dalam perjalanannya, sampai Kebumen ternyata Bung Anggian mengalami sesak nafas Anfal (Sekarat), sehingga nakes atas perintah senior Bung Ahmad Gunawan (AG) memutuskan untuk Masuk IGD RS. Sudirman Kebumen.

Setelah kondisi agak membaik, tengah malam pukul 01.00 WIB dinihari, Bung Anggian melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Pagi Pukul 10.00 WIB sampai RS. Sari Asih Cipondoh, Tangerang. Namun Karena alat kesehatan kurang lengkap, pindah ke RS. EMC Tangerang. Masih kurang memadai Alkesnya di RS tersebut, sehingga diputuskan ke RS. Mayapada Tangerang.

Di Mayapada, Anggian belum bisa masuk karena tidak ada uang jaminan dari keluarga. Sehingga atas upaya Bung AG, manajemen RS. Mayapada dikirim uang jaminan, sembari menunggu proses BPJS yang selama ini tidak bisa update karena keluarga Bung Anggian menunggak BPJS semuanya.

Demikian juga dengan kekurangan Ambulans dari Jogjakarta ke Jakarta, semuanya atas upaya Bung AG. Termasuk untuk tunggakan-tunggakan BPJS semua diberesi Bung AG.2). Dengan adanya berita tentang tewasnya kader GMNI Bung Muhammad Ferdiansyah dan 11 orang masuk RS. Karena minum minuman miras oplosan tanggal 28 Nopember 2022, Bung AG whatsapp Sdr. Fanda untuk menanyakan kondisi adik-adik yang terkapar karena minum arak khas Sleman katanya (Kearifan lokal kata Sarinah Fanda).3). Tanggal 28 Nopember, Sarinah Fanda sebagai Ketua Panitia masih komunikasi baik dengan senior Bung AG, bahkan ada rencana memindah pasien ke Solo atau Jakarta.

Sarinah Fanda sudah kirim data-data tentang keluarga Bung Anggian mulai KK, KTP dsb. Rencana mau dimintakan keringanan kepada Bupati Sleman, Ibu Kustini yang asli Jepara, satu daerah dengan Bung AG. Entah ada angin apa, tiba-tiba Sarinah Fanda yang pernah menjadi staff bung AG marah-marah kepada Bung AG, katanya membuat keruh, hoax, bahkan berani WA tidak pantas antara seorang junior kepada senior.

Omongan dalam WA tersebut sangat tidak ada sopan santun. Katanya semua urusan sudah diberesi DPP. “Mas Gun panggilannya Bung AG nggak usah menjadi pahlawan kesiangan,” kata Sarinah Fanda. Dan banyak lagi ucapan-ucapan yang kurang pantas diucapkan oleh Sarinah Fanda kepada Senior AG.4). Semua urusan Bung Anggian mulai dari Jogjakarta sampai masuk RS. Mayapada Tangerang mulai uang jaminan, pelunasan BPJS, uang Ambulans, dan bahkan kebutuhan sehari-hari dari keluarga Bung Anggian saat menunggu di RS. Mayapada disupport dana dari upayanya Bung AG. Saat itu, keluarga Almarhum Muhammad Ferdiansyah sempat komunikasi dengan Bung AG, yang rencana mau menjenguk Bung Anggian ke Tangerang.

Namun sampai tulisan ini kami buat belum ada (yang) datang.5). Ditunggu sampai 1 hari di RS. Mayapada ternyata dari pihak panitia dan DPP GMNI Arjuna-Dendy belum ada sama sekali besuk melakukan sebuah penghiburan kepada keluarga. 6). Atas peristiwa tersebut maka saya Hutomo Daru Pradipta, dipanggil Bung AG selaku Ketua Umum YLBH-IM (Yayasan LBH Indonesia Menggugat) di kediaman Ketum YLBH-IM di Cibubur.

Berdiskusi flash back atas tragedi hitam Rapimnas GMNI XXII di Jogjakarta tgl 21 Nopember-23 Nopember 2022.Tuntutan Utama LBH Indonesia Menggugat:

1.SK.DPP.GMNI Arjuna-Dendy kepada Menteri Kemenkumham Bapak Yasona Laoly agar membekukan SK Hasil Kongres Ambon.

2. DPP Imanuel yang menempati Wisma Trisakti segera keluar dari Wisma Trisakti harus dlm Kondisi kosong.

3. Dibentuk DPP cartecker yang berangkat dari para senior agar netral dan status masih mahasiswa berangkat dari unsur Alumni yg netral.

4. Ketua DPR-RI Ibu Puan Maharani sebagai putri kandung almarhum Taufik Kiemas,Ibu Megawati Soekarno Putri,bisa menjadi penengah dalam kisruh DPP Gmni dua kubu.

5.Pembentukan Panitia Kongres dari DPP Cartecker yg netralLbh-IM meminta keterangan Polda DIY dan Polres Sleman tentang Ijin Keramaian penyelenggaraan Rapimnas GMNI XXII di Kaliurang. Kenapa tidak ada anggota Polri yang standby di arena Rapimnas? Padahal ini adalah penyelenggaraan tingkat Nasional.(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *