Oktober 1, 2025

Tapanuli Tengah – Buserbhayangkaratv.com


Aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan massa yang mengaku diri dari Persatuan Masyarakat Anti Korupsi (PERMAK) di kantor Inspektorat Tapanuli Tengah, Senin (30/9) dengan tuntutan meminta Inspektur Mus Muliadi agar mundur dari jabatannya disinyalir tidak murni aspirasi.

Hal itu dikatakan oleh sejumlah tokoh pergerakan di sebuah warung kopi di Pandan kemarin.

Dalam diskusi tidak resmi tersebut, sejumlah aktivis pergerakan menduga kalau aksi tersebut adalah pesanan dari dalam istana, dan ini dilakukan untuk membangun kroni baru demi memutuskan keinginan merampok anggaran.

“Jika memang tuntutan itu murni, sejatinya massa demo datangnya ke kantor Bupati, bukan ke Inspektorat dan DPRD, sebab yang berhak mencopot dan melantik pejabat di daerah ini ya Bupati” ujar Simatupang salah seorang aktivis.

Sementara itu, seorang aktivis lain Pasaribu menilai Inspektur Mus Muliadi Malau sebenarnya sudah berbuat dan sudah membuktikan kinerjanya, hal ini dibuktikan dengan di non aktifkan sejumlah kepala desa dan dipenjarakannya kepala desa Aek Raso.

“Itu adalah bukti kalau Mus Muliadi sudah berbuat, kalau harus tuntas semua kan gak mungkin, sebab Inspektorat juga manusia yang punya keterbatasan” ungkap Pasaribu.

Lebih lanjut dikatakannya, jika kita menganalisa aksi tersebut terlalu mencolok unsur pesanan dari lingkar kekuasaan. Karena mereka kwatir dijika Inspektur tidak diganti maka bisa jadi satu persatu kepala desa akan di bui.

Atau adanya keinginan dari pihak tertentu memanfaatkan kesalahan masa lalu para kepala desa untuk dijadikan sapi perah, ujarnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *