Oktober 29, 2025

Kota Bekasi – BuserBhanyangkaraTv.com

Di tengah hiruk-pikuk arus lalu lintas di jalan raya Bekasi-Pulo Gadung, sebuah truk fuso berwarna hijau melintas dengan tenang, seolah tak pernah tergoyahkan oleh keberadaan polisi atau petugas penegak hukum.

Truk itu, yang tampaknya sudah menjadi bagian dari rutinitas, mengumpulkan solar subsidi yang seharusnya hanya tersedia untuk masyarakat yang memenuhi syarat.

Namun, di balik penampilan yang biasa, truk itu justru menjadi simbol dari kejahatan yang semakin merajalela: mafia solar subsidi.

Operasi para pelaku ini terlihat sangat terorganisir. Mereka menyisir beberapa titik pom bensin, mulai dari Pom Rawa Panjang hingga Pom Vespa Pulo gadung.

Setiap yang kembali dari lokasi pengepulan, terlihat penuh dengan solar subsidi yang diduga dijual secara ilegal. Dalam perjalanan, truk-truk itu terus bergerak, seolah tak pernah terhenti, seolah tak ada yang bisa menghentikannya.

Namun, di balik operasi yang terkesan rapi, ada hal yang mencurigakan. Sejumlah oknum TNI AD, berpakaian preman, tampak mengawal keberadaan truk tersebut.

Mereka standby di pinggir jalan, seolah menjadi pengawal yang tak terlihat, namun sangat efektif. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa mafia ini tidak hanya beroperasi secara mandiri, tetapi juga didukung oleh pihak yang seharusnya menjadi penegak hukum.

Keterlibatan oknum TNI AD dalam operasi ini semakin menggema. Dugaan kuat menyebutkan bahwa para pelaku, yang dikenal dengan nama inisial Doddy dan Bontot, memiliki koordinasi dengan aparat penegak hukum, termasuk Polres dan Polda Metro Jaya.

Mereka seolah membangun jaringan yang saling menguntungkan, di mana kekuasaan dan keuntungan berjalan bersama. Kehadiran oknum TNI AD dalam operasi ini menunjukkan bahwa ada celah dalam pengawasan yang perlu segera ditutup.

Di tengah kejadian ini, Presiden Prabowo Subianto telah membentuk satuan tugas khusus untuk menindak prajurit yang melanggar tugasnya. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk menegakkan hukum dan menjaga integritas institusi.

Namun, tantangan masih besar. Keterlibatan oknum TNI AD dan aparat kepolisian dalam mafia solar subsidi menunjukkan bahwa kekuasaan dan keadilan masih perlu diperjuangkan dengan lebih keras.

Keterlibatan oknum TNI AD dalam mafia solar subsidi adalah sebuah tindakan yang sangat memalukan. Ia menunjukkan bahwa ada yang memanfaatkan posisi dan wewenang untuk keuntungan pribadi, bukan untuk kepentingan negara dan rakyat.

Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, serta penegakan hukum yang tegas, diharapkan kejahatan ini dapat dihentikan. Karena, hukum harus tetap menjadi penguasa, bukan alat untuk keuntungan pribadi.

( RED )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *