Desember 12, 2024

Mandailing Natal – Buserbhayangkara.Tv

Teka teki terkait proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dikerjakan oleh oknum APH akhirnya mulai terkuak.

Sebagai mana telah diberitakan sebelumnya tentang temuan awak media di SMA Hutabargot, pihak pekerja dilapangan dengan lantang mengatakan jika proyek tersebut adalah pekerjaan polisi. Ternyata hal itu tidak hanya terjadi di Hutabargot tapi semua SMA di Mandailing Natal yang dapat DAK tahun ini di kerjakan oleh APH.

Hal ini terungkap dari salah satu kepala SMA Negeri di Madina, jika pihaknya diarahkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA M.Basyir Hasibuan.

“Kami juga tidak ingin seperti ini, kami yang bertanggung jawab orang lain yang mengambil keuntungan” Ucapnya lewat sambungan telepon.

Ditambahkannya, memang bukan keuntungan yang dicari pihak sekolah, tapi bagai mana pekerjaan terlaksana dengan baik, ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, seharusnya jika memang harus pihak ketiga, serahkan saja sepenuhnya kepada pihak ketiga, jangan begini.

Kepala sekolah tersebut mengaku kalau Kabid Pembinaan SMA Basyir Hasubian tidak berpihak kepada kepala sekolah, “beda dengan Kabid SLB yang bertahan agar pelaksanaan DAK dilakukan secara swakelola” Terangnya.

Diteruskannya, kalau seandainya pelaksanaan baik baik saja, mungkin tidak ada masalah, bagai mana jika ada temuan nanti, tentu kepala sekolah yang akan terpanggil panggil. “Kadang kadang sakit kepala saya jika sudah bicara proyek DAK ini” Pungkasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Padang Sidempuan Oloan Nasution, yang dikonfirmasi melalui whatsapp nya, mengatakan, menurut yang saya ketahui pelaksanaan DAK itu swakelola, ujarnya singkat melalui chat whatsapp.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMA M. Basir Hasibuan yang dicoba dikonfirmasi belum memberi tanggapan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *