saya beli ke guru langsung di sekolah dengan anggaran sebesar seratus lima puluh ribu.
BOGOR, Buserbhayangkaratv – Meski ada larangan penjualan buku LKS (lembar kerja sekolah) terhadap siswa sekolah SMP dan SD, hal tersebut bukan menghentikan, justru terkesan memperlancar layaknya jadi lapak bisnis dilingkup sekolah-sekolah, oleh oknum tertentu.
Seperti di SDN Cipeucang 02 Cileungsi Jaja selaku kepala sekolah mengatakan, masih ada penjualan LKS di sekolahnya,tapi tidak di luang lingkup sekolah.
“Masih jual lks tapi tidak di lingkungan sekolah melainkan di luar sekolah yang biasa nya di adakan bazar jadi orang tua siswa beli ke bazar tersebut,”Ungkap nya.
Jaja juga mengaku,penjualan di lakukan pihak ketiga bukan pihak sekolah dirinya hanya mengetahui terkait hal tersebut.
“Penjualan di lakukan pihak ketiga dan sebelum nya sudah ada kesepakatan antara komite dan orang tua siswa yang di tuangkan dalam berita acara,”kata Jaja saat di temui di ruang kerjanya.
Sementara,salah satu orang tua siswa yang enggan di sebut namanya mengatakan,pembelian sebelumnya benar di bazar tapi tidak untuk sekarang.
“Biasa nya iya saya beli di bazar tapi kalo sekarang saya beli ke guru langsung di sekolah dengan anggaran sebesar seratus lima puluh ribu.
(Red)